Ruwahan Tahun 2021

         Kalurahan Sosromenduran berupaya kembali bangkit setelah diterpa krisis perekonomian dikarenakan pandemi COVID-19

Usaha itu satu di antaranya ditunjukkan melalui gelaran Ruwahan Tahun 2021, yang diadakan hari ini (Sabtu, 3/4/2021).

Tahun 2020, saat pandemi baru melanda, tradisi menyambut bulan puasa ini ditiadakan.

Tahun itu menjadi satu-satunya tahun ruwahan tidak dilakukan.

Namun, tahun ini Kalurahan Sosromenduran melaksanakannya kembali dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Deretan berbagai jenis makanan, mulai dari apem, kolak, ketan, nasi, ingkung, telur, dan sayuran berjejer rapi di ruang aula Kantor Kalurahan Sosromenduran

"Tahun ini berbeda, setiap RT wajib memasak, lalu sebagian dibagi-bagikan ke warga dengan protokol kesehatan dan sebagian lagi dikumpulkan di Kalurahan," sambungnya.

Menurut Agus joko Mulyono Lurah Sosromenduran, ruwahan merupakan tradisi sejak nenek moyang yang diadakan setiap menyambut bulan puasa.

Dalam tradisi ini, ada 3 jenis makanan wajib yang dimasak para warga sendiri, yakni kolak, apem, dan ketan.

"Kolak, kolako yang artinya Sang Maha Pencipta. Kita harus selalu ingat pada-Nya. Ketan itu perekat, untuk 'ngeraketke paseduluran'. Apem itu bahasa Arab artinya saling memaafkan, agar menjelang bulan puasa tidak ada permusuhan," 

Pada sorenya, ruwahan dilanjutkan dengan acara kenduren yang dihadiri tidak lebih dari 30 orang.

"Semua RT ada perwakilan kendurenan, kami mendoakan kehidupan kita lebih baik, sehat, tidak ada permusuhan. Selain itu juga supaya antar warga ini saling bertemu.